Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

ETIKA KEBEBASAN PERS

A.PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM PERS  Mark Twain, seorang penulis Amerika pernah berujar bahwa “hanya ada dua hal yang menerangi segala sesuatu dimuka bumi ini. pertama matahari dilangit dan yang kedua adalah pers di bumi”[4] ungkapan ini sepertinya berlebihan, tetapi dari ungkapan tersebut dapat diambl kesimpulan bahwa betapa pentingnya kedudukan dan fungsi pers di masyarakat. Secara etimologis, kata pers dalam bahasa belanda, atau press dalam bahasa Inggris, berasa dari bahasa latin, yaitu pressare dari kata premere yang berarti tekan atau cetak. Hal ini sesuai yang dikatakan oleh I Taufik dalam bukunya sejarah dan Perkembangan Pers di Indonesia. Menurutnya pers adalah suatu alat yang terdiri dari dua lembar besi atau baja yang diantara keduanya itu dapat diletakkan suatu barang yaitu kertas, sehingga sesuatu yang akan ditulis atau digambar akan tampak ada kertas tersebut dengan cara menekannya.[5] Akibat perkembangan zaman, pengertian pers pun mengalami perkembangan. Saat ini p

MENUJU 2014

Untuk menuju 2014 mungkin masih panjang Yang harus dilakukan oleh partai-partai Pertama adalah kampanye pemilu, kampanye yang bersifat jangka pendek ini sebagai ajang untuk mengingatkan akan ideology partainya dan calon-calon atau hasil dari produk pengkaderisasi oleh partai itu sendiri. Kedua kampanye yang bersifat permanen dan berlaku untuk jangka panjang. Kampanye politik juga termasuk apa yang dilakukan partai politik dihadapan public dan masyarakat selalu mengevaluasi apa yang telah mereka lakukan. jadi perlu adanya evaluasi dari partai untuk memberi kesan yang baik agar masyarakat terpesona dengan kampanye ideologisnya. Partai-partai yang ada sekarang lebih cenderung melakukan komuikasi politik pada saat kampanye saja dan ini cenderung pada siapa calon yang akan di kampanyekan atau dijagokan. Ideology partai yang harusnya dikomunikasikan tidak disampaikan ke public sehingga masyarakat hanya di suguhi hal-hal yang bersifat sebagai pemposisian masyarakat sebagai konsumen